Sabtu, 20 Juni 2015

perspektif



MODUL 8
Menurut Sukmadinata karakteristik pendidikan formal adalah bahwa pendidikan disekolah memiliki rancangan  pendidikan atau kurikulum tertulis.Kurikulum memiliki kedudukan yang sentral dalam keseluruhan proses pendidikan.Kurikulum merupakan rencana pendidikan memberikan arah dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses pendidikan.
UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 yang menyatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencxana dan pengaturan mengenai tujuan  isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sukmadinata mengemukakan 4 prinsip pengembangan kurikulum yaitu relevansi,fleksibilitas ,efisiensi,dan efektifitas .Disamping keempat prinsip tsb ada 1 lagi prinsip yang perlu diperhatikan yaitu prinsip kesinambungan.
1.Prinsip relevansi
Prinsip ini mrnuntut kurikulum sesuai dengan  tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat.Pengalaman belajar yang disediakan dirancang dengan memperhatikan karakteristik proses belajar usia anak / sesuai dengan konsep Developmentally appropriate practices (DAP).
Disamping prinsip relevansi yang berkaitan dengan kebutuhan serta tuntutan perkembangan masyarakat Sukmadinata mengemukakan adanya prinsip relevansi kedalam dan keluar.Prinsip relevansi keluar mengacu pada kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan  serta tuntutan perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat.Prinsip relevansi kedalam mengacu pada konsistensi antar berbagai komponen kurikulum(tujuan materi,kegiatan dan evaluasi).
2.Prinsip efektifitas
Kegiatan pengembangan kurikulum mencakup kegiatan perancangan dan implementasi kurikulum,prinsip ini mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat diimplementasikan atau dilaksanakan dicapai disekolah.,melalui ini kurikulum yang dirancang  diharapkan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
3.Prinsip efesiensi
Berkenaan dengan penggunaan sumberdaya alam dalam rangka pencapain tujuan .Dengan menerapkan prinsip ini pengembangan kurikulum ,kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancar dan optimal.
4.Prinsip fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum menuntut kurikulum dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah tempat kurikulum di implementasikan.
5.Prinsip berkesinambungan
Kurikulum yang dikembangkan hendaknya berkesinambungan antara satu jenjang pendidikan dengan pendidikan berikutnya,antara satu tingkatan kelas dengan kelas berikutnya.
                Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan pengetahuan,keprbadian ahlak mulia dan ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.Khusus untuk jenjang sekolah dasar  sesuai dengan Permen no.23 tahun 2006,siswa diharapkan mampu:
1.menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2.mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3.mematuhi aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
4.menghargai keberagaman agama budaya suku ras dan golongan sosial ekonomi  dilingkungan sekitarnya.dll
Permen no.19/2005 tentan Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 6 menyatakan bahwa kurikulum dan silabus SD hendaknya menekan kan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis ,kecakapan berhitung ,kemampuan berkomunikasi.
Kurikulum dan pembelajaran yang dikembangkan di SD hendaknya ditekan kan pada pembentukan hal-hal berikut:
1.Kemelekwacanan  (literacy),mengacu pada pemahaman peserta didik tentang berbagai fenomena /gagasan dilingkungan dalam rangka menyesuaikan perilaku dala kehidupan.
2.kemampuan berkomunikasi :kemampuan peserta didik dalam memahami fenomena dilingkungan dan mengemasny dalam bahasa Indonesia yang baik.
3.Kemampuan memecahkan masalah(problem solving)yang mengacu pada kemampuan peserta didik dalam merasakan ada masalah ,mengidentifikasi masalah,mencari informasi untuk memecahkan masalah,mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah dan memilih alternatif yang layak
4.kemampuan bernalar (reasoning) yang mengacu pada kemampuan peseta didik  dalam menggunakan logika dan bukti (evidence) secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan.
1.Mata pelajaran PKn
Peran utama Pkn adalah memperkuat dasar-dasar kewarganegaraan Indonesiadalam konteks NKRI sekaligus menyiapkan warga negara menjadi warga negara global yang siap bersaing dan bekerja  sama tapi tetap berpijak pada ke Indonesia(Wahab).
Pembelajaran Pkn di SD hendaknya mengembangkan kemampuan peserta didik dlam :
1.memahami dan menyadari hak dan kewajibnya warga negara dalam kehidupan demokrasi konstitusional
2.melibatkan diri dalam komunikasi sosial kultural sesuai dengan hak & kewajiban
3.mengambil prakarsa / turut serta dalam pemecahan masalah sosial kultural
4.berpikir kritis dan bertanggung jawab tentang ide instrumental dan praktek demokrasi
5.berpartisipasi aktif dan tanggun jawab dalam kehidupan demokrasi konstitusional.
2.Mata pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa indonesia merupakan alat untuk menguasai berbagai bidang ilmu.
Sebagai alat komunikasi Bahasa Indonesia memilioki karakteristik sbb:
1.Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar serta mempelajari/menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi
2.Kedudukanya sbg bahasa nasional berfungsi sbg alat perhubungan antar warga negara  antar daerah dan antar budaya ,bahasa indonesia diharapkan dapat menjembatani berbagai perbedaan  yang muncul dalam masyarakat shg memperkokoh persatuan
3.Bahasa Indonesia bagi sebagian penduduk Indonesia bukan sbg bahasa ibu tetapi sbg bahasa kedua
4.Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi ,bahasa hendaknya dipelajari secara langsung.Fokus pembelajaran bahasa diarahkan kepada penggunaan bahasa secara aktif dan kreatif untuk berbagai keperluan.
5.Belajar bahasa selalu terjadi dalam konteks.Tidak ada fakta yang mendukung gagasan bahwa ketrampilan membaca ,menulis dan berpikir berkembang secara terpisah-pisah atau lepas konteks.
3.Mata pembelajaran matematika
Konsep matematika adalah relasi2.Mempelajari matematika berarti belajar menemukan /mengkonstuksikan relasi2 itu ,merumuskanya,menentukan hubungan antara konsep2 itu.menyusunya dalam suatu stuktur ,mengembangkanya dan menggunakan dalam penyelesaian masalah baik dalam masalah matematika itu sendiri maupun masalah dalam ilmu lain ,masalh dlam kehidupan sehari-hari.
4.Mata pelajaran IPA
Pengetahuan tentang gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai vcara berfikir untuk memahami alam semesta ,cara melakukan investigasi,dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan.Pembelajaran Ipa di SD hendaknya memberikan pengalaman langsung(hands on experience)
5.Mata pelajaran IPS
IPS memiliki kelebihan lain dibanding mata pelajaran lain sebagai pendidikan  disiplin ilmu yakni kajian yang bersifat terpadu,interdisipliner,multidimensional,bahkan cross disipliner
Setiap pembelajaran di sd ditekan kan pada pengembangan kemelekwacanan,kemampuan berkomunikasi,pemecahan masalah,penalaran.

                KTSP merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan.,Kurikulum yang dikembangkan KTSP   harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh BSNP,KTSP berorioentasi nasional dan bersifat operasional.
KTSP terdiri atas:Tujuan pendidikan SD,Struktur dan muatan kurikulum,tingkat satuan pendidikan,kalender pendidikan ,silabus.
1.Tujuan pendidkan
Adalah melketakan dasar kecerdasan pengetahuan,kepribadian,ahlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.Struktur dan muatan kurikulum
Aspek2 yang harus tercantum dalam struktur muatan kurikulum mencakup:mata pelajaran,muatan lokal,pengembangan diri,pengaturan beban belajar,ketuntasan belajar,kenaikan kelas (UU no 19/2005 pasal 72 ayat 1),kelulusan,pendidikan kecakapan hidup,pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3.kalender pendidikan untuk kegiatan pembelajaran pesrta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran ,minggu efektif belajar ,waktu pembelajaran ,efektif dan hari libur.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu
4.silabus
Adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar ,materi pokok /pembelajaran,kegiatan pembelajaran,indikator penilaian,alokasi waktu,sumber/bahan alat belajar.
                Landasan fisolofis & teoritis yang melatarbelakangi KTSP:
1.kurikulum harus dimulai dr lingkungan terdekat
2.kurikulum harus melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.
3.proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.
                 Menurut UU No 20/2003 ,PP no 19/2005,serta Permen no 22 23 24 tahun 2006.Proses pengembangan kurikulum mengikuti 2 langkah besar:proses pengenbangan kurikulum oleh pemerintah pusat(yang menghasilkan standar nasional pendidikan) dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di tingkat satuan pendidikan/sekolah(yang menghasilkan KTSP)
                Berkenaan dengan KTSP,BSNP mengembangkan kurikulum hendaknya:
1.Berpusat pada potensi pengembangan kebutuhan pesserta didik
2.beragam dan terpadu
3.tanggap terhadap ilmu pengetahuan
4.relevan dengan kebutuhan kehidupan
4.menyeluruh baik dalam dimensi kompetensi,maupun bidang kajian,mata pelajaran yang direncanakan serta berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.
6.Belajar sepanjang hayat
7.seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
                Langkah umum penyusunan kurikulum:penyispsn dsn penyusunan draf,reviu,revisi,serta finslisasi,pemantapan dan penilaian.
                Langkah dalam penyusunan KTSP:
1.mengidentifikasi standar Kompetensi Kelulusansbg acuan dalam penyusunan KTSP
2.menganalisis kondisi yang ada disatuan pendidikanmeliputi peserta didik,pendidik,tenaga kependdikan sarana prasarana biaya,serta program2.
3.menganalisis peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat serta lingkungan sekitar.
                Menurut BNSP pengembangan silabus hendaknya memperhatikan:
1.Ilmiah artinya muatan dari masing2 komponen silabus harus dapat dipertanggungjawabkanya secara keilmuan
2.relevan :cakupan ,kedalaman ,tingkatan kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkatan perkenbangan peserta didik.
3.sistematis :komponen2 dalamsilabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi
4.Konsisten artinya setiap komponen dalam silabus memiliki hubungan yang konsisten
5.memadai:komponen indikator dll cukup menunjang  pencapaian kompetensi dasar
6.Aktual dan kontekstual
7,fleksibel:komponen2 dalam silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik
8.menyeluruh:silabus yang disusun mencakup proses pembelajaran untuk semua ranah kompetensi.
                Langkah 2 dalam menyusun silabus:
1.mengkaji standar kompetensidan kompetensi dasar
2.Mengidentifikasi materi pokok yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
3.mengembangkan proses belajar yang melibatkan proses mental dan fisik peserta didik.
4.merumuskan indikator pencapaian kompetensin  berdasar karakterisyik peserta didik
5.penetuan jenis penilaian
6.menentukan alokasi waktu
7.menentukan sumber bahan/alat belajar


MODUL 9
 Dick,Carey &carey mengemukakan bahwa bahan ajar berisi konten-tertulis ,melalui tives adalah manipulamedia atau difalitasi guru yang digunakan siswa untuk mencapai  tujuan pembelajaran /kompetensi yang diharapkan ,contoh buku teks,media taktil(atau manipulatives:bahan yang digunakan guru /siswa dalam mempelajari konsep,seprti kubus prisma),handsout (lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan kepada siswa.)
Hasil penelitian NEA thd guru disekolah menunjukan bahan ajar yang paling sering digunakan adalah buku teks,handsout,manipulativ,dan buku kerja.Secara umum ,buku teks sbg bahan ajar hendaknya mengandung komponen-komponen tujuan pembelajaran,uraian materi,dan evaluasi.
Kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD :salah konsep,tidak memadai cakupan materi yang disajikan ,penggunaan ilustrasi yang kurang tepat,penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi,dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
                Dengan diberlakukanya KTSP,guru dapat mengembangkan sendiri bahan ajar untuk membantu siswa menguasai kompetensi yang diharapkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru apabila akan mengembangkan bahan ajar menurut Dick,Carey &Carey:
1.menelaah strategi pembelajaran yang akan dilakukan untik mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
2,melakukan survei sebagai literatur dan ahli bidang ilmu untuk mengetahui bahan ajar yang sudah tersedia.
3.mempertimbangkan apakah akan mengadopsi atau mengadaptasi bahan ajar yang tersedia.
4.Menentukan apakah materi baru perlu dirancang
5.menelaah hasil analisis tentang siswa dan masing2 proses pembelajaran,mempertimbangkan peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran,dan menentukan tingkat partisipasi siswa.
6.menelaah hasil analisis konteks belajar dan asumsi tentang sumberbelajar yang tersedia untuk mengembangkan bahan ajar.
7.merancang dan menulis materi bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran dalam bentuk draft
8.menelaah setiap pertemuan pembelajaran untuk melihat kejelasan dan alat penyajian ide dari bahan ajar yang telah dikembangkan
9.membuat lembaar kerja siswa,jika diperlukan
10.melakukan evaluasi bahan ajar yang sudah dikembangkan
11.memperbaiki bahan ajar sesuai dengan hasil evaluasi
                Satuan bahan ajar hendaknya memiliki kompoen-komponen tujuan pembelajaran,urutan materi dan evaluasi.Lankah-langkah yang dilakukan guru dalam menulis bahan ajar:
1.Merumuskan tujuan pembelajaran
2.menyajikan materi pelajaran
3.mengembangkan evaluasi.
                Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahan ajar/pedoman bagi guru dalam memilih bahan ajar:
1.Kriteria filisofis,berkenaan dengan pencapaian tujuanpendidikan.Berdasarkan kriteria ini ,bahan ajar harus:
A.menjadi alat dan sarana untuk perkembangan kompetensi siswa
b.membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang ilmu,bahan sekedar pengetahuan yang superficial saja.
2.Kriteria psiko-pedagosis ,berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses terjadinya belajar pada seseorang.Berdasarkan ini.bahan ajar yang dipilih hendaknya:
a.memungkinkan siswa memiliki wawasan dan pemahaman yang mendalam terhadap bidang ilmu
b.merefleksikan keterkaitan dengan latar belakang dan karakteristik awal siswa serta kebutuhan dan minat siswa
c.sesuai dengan jenjang intelektual dan kematangan siswa
d.dapat mengakomodasikan keterkaitan dengan beragan pengalaman awal siswa
e.mendukung pencapaian ketrampilan belajar tingkat tinggi dan kreativitas siswa
f.memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan sikap dan tata nilai
g.dapat membekali siswa agar dapat belajar seumur hidup .
                DICK Carey& Carey mengemukakan 4 kriteri dalam pemilihan bahan ajar:
1.Kriteria yang berpusat pada tujuan(goal centered )
Kriteria ini memusatkan pada isi pembelajaran:
a.kesesuaian antara isi bahan ajar dengan tujuan pembelajarn serta standar kompetensi dan kompetensi dasar
                b.kecukupan cakupan dan kelengkapan materi yang disajikan
c.kebenaran konsep
                d.ketelitian,kekinian,keobjektivan
2.Kriteria yang berkenaan dengan siswa :
                a.tingkat kosakata dan bahasa siswa
                b.tingkat perkembangan motivasi dan minat siswa
                c.latar belakang dan pengalaman siswa
3.Kriteria yang berpusat pada konteks:
                a.keotentikan /keaslian materi
                b.kelayakan bahan ajar dalam hal kondisi bahan ajar dan biaya
4.Kriteria yan berpusat pada proses belajar:
                a.kebenaran urutan sajian materi
                b.pemberian motivasi belajar siswa
                c.ketersediaan latihan prektek dan kegiatan yang menuntut keaktifan siswa
                d.ketersediaan balikan yang memadai
                e.ketersediaan asesmen yang tepat
                f.ketersediaan kegiatan tindak lanjut untuk mrningkatakaningatan dan transfer
                g.penggunaan ilustrasi yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran
                h.ketersediaan panduan bagi siswa
khusus untuk memilih buku kerja siswa,Ornstein mengemukakan beberapa kriteri yang harus diperhatikan guru:
1.Tujuan(objective)
2.keterbacaan(readibility)
3.kegunaan (unility)
4.kognisi
5.cakupan materi(conten coverage)
6.audio visual
7.tori belajar
8.karakteristik fisik

MODUL 10
                Pembaharuan pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar:
1.Pembelajaran konstekstual
                Pembelajaran secara konstektual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:1)fenomena kehidupan masyarakat,bahasa,lingkungan hidup,harapan dan cita yang tumbuh,2)fenomena dunia yang pengalaman dan pengetahuan murid,3)kelas sbg fenomena sosial
Kontekstualitas yang dimaksud merupakan fenomena yang bersifat alamiah,tumbuh dan terus berkembang beragam karena berkaitan dengan fenomena kehidupan sosial masyarakat.,maka pembelajarn pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan menyentuh ,mempertautkan menumbuhkan , membentuk pemahaman melalui refleksi yang berlangsung secara dinamis.
                Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan yang akan dicapai(jelas dan operasional),sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekan kan pada skenario pembelajaranya
2.Pembelajaran aktif,kreatif,menyenangkan (PAKEM)
Model PAKEM mengutamakan pendekatan konteksual dan apresiasi.Kontekstual lebih ditekankan pada proses elaborasi,eksplorasi dan imitasi,sedangkan pendekatan apresiasi dilaksanakan melalui tahapan mengenal,menikmati,menanggapi,dan merekreasi.Pendekatan kontekstual dan apresiasi tsb dipandu oleh prinsip”dekatkan anak pada lingkungan,dan jangan mengasingkanya”dari lingkungan religius,etis,sosial,dan budaya.Oleh karena perspektif teoritis yang layak dipertimbangkan adalah perspektif konstruktivisme kontekstual dengan tetap mempertimbangkan fungs-fungsi budaya yang mencakup aspek-aspek berikut:a.keluwesan berpikir kerjasam,b.toleransi.c) kemampuan untuk menimbang berbagai alternatif,kreatif dan berfokus pada kualitas dan pencapaian yang tertinggi
3.kooperatif dan kolaboratif
Suatu model pembelajaran yang ,mengutamakan adanya kelompok2.Menurut Nur semua model pembelajaran,termasuk kooperatif dan kolaboratif ditandai dengan adanya struktur tugas,struktur tujuan,dan struktur penghargaan.Model ini didasarkan dari teori konstruktivismr yang dikembangkan oleh Vygotsky(sosial dan emosional)yang menyimpulkan bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuandan menciptakan makna atas dasar pemikiran dari hasil interaksi dalam suatu konteks sosial. Langkah untuk mempersiapkan pembelajaran ini:
1.pembelajaran berbasis masalah
2.Pemanfatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
3.Pemberian aktivitas kelompok
4.Pembuatan aktivitas belajar
5.Penerapan penilaian autentik

MODUL 11
Evaluasi program adalah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai kebijakan pekerjaan/program tertentu.Sebagai suatu pendekatan formal yang sistematis,evaluasi program sering disebut sebagai penelitian evaluasi,yaitu penelitian yang hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan misalnya untuk merancang perbaikan,melanjutkan program/menghentikan program.
                Kerugian yang terjadi bila evaluasi tidak pernah dilakukan:
1.guru dan sekolah tidak pernah tahu kualitas program yang ditawarkan
2.budaya untuk melakukan perbaikan secara sistematis tidak pernah terjadi karena tidak pernah tersedia  informasi
3.para guru tidak tertantang untuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan
4.para siswa belajar secara rutin karna tidak pernah ada upaya perbaikan sitematis yang dilakukan.
Salah satu model populer adalah CIPP(Context, Input,proces,Product).Context terkait dengan lingkungan tempat program beroperasiseperti karakteristik masyarakat tempat berlangsungnya program pemberantasan buta aksara(PBA).Jika model CIPP diterapkan pada evaluasi pembelajaran ,maka yang menjadi sasaran penilaian adalah seluruh aspek program pembelajaran,mulai dari lungkungan pembelajaran sbg context,kurikulum silabus perencanaan pembelajaran buku fasilitas/alat peraga guru siswa sbg input,pelaksanaan pembelajaran sbg proses,hasil belajar siswa sbg product.
Tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahui kualitas program pembelajaran termasuk untuk mengkaji kekuatan dan kelemahanya.Secara khusus tujuan nya adalah:
1.Lingkungan sekolah menunjang terjadinya [pembelajaran
2.rencana yang dibuat guru dapat dilaksanakan
3.siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4.guru menunjukan semangat dalam pembelajaran
5.penilaian proses pembelajaran dilakukan secara sistematis
6.hasil belajar siswa memenuhi harapan guru.
                Komite sekolah mempunyai peran dalam peningkatan mutu pelyanan pendidikan yang meliputi perencanaan,pengawasan,evaluasi program pendidikan(UU no 20/2003 ttg sistem pendidikan pasal 56).Evaluasi program yang dilakukan guru harus diawali dengan keinginan untuk mengkaji ulang apa yang terjadi selama pembelajaran,
Dalam lampiran Permen tersebut juga dicantumkan kegiatan/langkah penilaian yang dilakukan oleh pendidik,yaitu:
1.Pada awal semester guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan kriteria penilaian.
2.mengembangkan indikator pencapaiankompeyensi dasar dan memilih teknik penilaian yang sesuai.
3.Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
4.melaksanakan penilaian
5.mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik
6.mengembalikan hasil pekerjaan siswa yang sudah diberi balikan /komentar
7.memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
8.melaporkan hasil penilain kepada pimpinan satuan pendidikan pada setiap akhir semester dala bentuk nilai prestasi belajar dan deskripsi singkat.
                Langkah langkah untuk melakukan  evaluasi program pembelaran oleh guru dapat dibuat sbb:
1.menilai/mereviu rencana pembelajaran /RPP dengan menggunakan format telaah RPP.
2.menilai pelaksanakan /proses pembelajaran melalui refleksi dan dialog dengan siswa.
3.menganilis hasil belajar siswa.
4.menyimpulkan kualitas (kualitas/kelemahan)pembelajaran berdasarkan hasil yang didapat dari  langkah 123
5.menindaklanjuti temuan pada nomor 4 ketika merencanakan pembelajaran berikutnya. 
Langkah langkah untuk melakukan  evaluasi program pembelaran oleh sekolah dapat dibuat sbb:
1.Menetukan KKM untuk setiap mata pelajaran.,kegiatan ini dilakukan melalui rapat dewan pendidik(rapat guru)dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,mata pelajaran,kondisi satuan pendidikan
2.mengoordinasikan ulangan tengah semester,ulangan akhir semester,ulangan kenaikan kelas
3.menentukan kriteria kenaikan kelas
4.melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuksemua kelompok mata pelajaran
5.Melaporkan pencapain hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten
Evaluasi program yang dilakukan oleh sekolah mengikuti langkah-langkah:
1.mengembangkan desain evaluasi program
Meliputi latar belakang dilakukanya penilaian program,masalah yang akan dijawab melalui penilaian program,tujuan penilaian ,sasaran penilaian .teknik dan instrumen pengumpul data,serta analisis data.
2.mengembangkan instrumen
Dimulai dengan pembuatan kisi-kisi instrument yang menjabarkan variabel penilaian menjadi indikator dan kemudian menetapkan teknik dan instrumen yang sesuai untuk setiap variabel.
3.melaksanakan penilaian atau mengumpulkan data
Dilakukan sesuai dengan desain desan evaluasi dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan
4.menganalis data
Data dianalisis dengan mengorganisasikan data sesuai dengan jenisnya,hingga dapat ditafsirkan dan dideskripsikan
5.menulis laporan
                Laporan hasil evaluasi memuat:
Abstrak(ringkasan eksekutif)
A.Pendahuluan:               1.Latar belakang
                                 2.Rumusan masalah
                                 3.tujuan
B.Metodologi    :1.Desain evaluasi program
                                :2.sasaran penilaian
                                :3.teknik dan instrumen pengumpul data
                                :4.analisis data
C.Hasil evaluasi dan pembahasan
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar