MODUL 8
Menurut Sukmadinata
karakteristik pendidikan formal adalah bahwa pendidikan disekolah memiliki
rancangan pendidikan atau kurikulum
tertulis.Kurikulum memiliki kedudukan yang sentral dalam keseluruhan proses
pendidikan.Kurikulum merupakan rencana pendidikan memberikan arah dan pedoman
bagi guru dalam melaksanakan proses pendidikan.
UU no.20
tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 butir 19 yang menyatakan
bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencxana dan pengaturan mengenai
tujuan isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sukmadinata mengemukakan
4 prinsip pengembangan kurikulum yaitu relevansi,fleksibilitas
,efisiensi,dan efektifitas .Disamping keempat prinsip tsb ada 1 lagi prinsip
yang perlu diperhatikan yaitu prinsip kesinambungan.
1.Prinsip relevansi
Prinsip ini
mrnuntut kurikulum sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan perkembangan peserta didik dan perkembangan
masyarakat.Pengalaman belajar yang disediakan dirancang dengan memperhatikan
karakteristik proses belajar usia anak / sesuai dengan konsep Developmentally
appropriate practices (DAP).
Disamping
prinsip relevansi yang berkaitan dengan kebutuhan serta tuntutan perkembangan
masyarakat Sukmadinata mengemukakan adanya prinsip relevansi kedalam dan
keluar.Prinsip relevansi keluar
mengacu pada kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan serta tuntutan perkembangan peserta didik dan
perkembangan masyarakat.Prinsip
relevansi kedalam mengacu pada konsistensi antar berbagai komponen
kurikulum(tujuan materi,kegiatan dan evaluasi).
2.Prinsip efektifitas
Kegiatan
pengembangan kurikulum mencakup kegiatan perancangan dan implementasi
kurikulum,prinsip ini mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang dapat
diimplementasikan atau dilaksanakan dicapai disekolah.,melalui ini kurikulum
yang dirancang diharapkan dapat
dilaksanakan dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
3.Prinsip efesiensi
Berkenaan dengan
penggunaan sumberdaya alam dalam rangka pencapain tujuan .Dengan menerapkan
prinsip ini pengembangan kurikulum ,kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan
dengan lancar dan optimal.
4.Prinsip fleksibilitas
Dalam
pengembangan kurikulum menuntut kurikulum dapat disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah tempat kurikulum di implementasikan.
5.Prinsip berkesinambungan
Kurikulum
yang dikembangkan hendaknya berkesinambungan antara satu jenjang pendidikan
dengan pendidikan berikutnya,antara satu tingkatan kelas dengan kelas
berikutnya.
Tujuan pendidikan dasar adalah
meletakan dasar kecerdasan pengetahuan,keprbadian ahlak mulia dan ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.Khusus untuk jenjang
sekolah dasar sesuai dengan Permen no.23
tahun 2006,siswa diharapkan mampu:
1.menjalankan
ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak
2.mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3.mematuhi
aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
4.menghargai
keberagaman agama budaya suku ras dan golongan sosial ekonomi dilingkungan sekitarnya.dll
Permen
no.19/2005 tentan Standar Nasional Pendidikan Pasal 6 ayat 6 menyatakan bahwa
kurikulum dan silabus SD hendaknya menekan kan pentingnya kemampuan dan
kegemaran membaca dan menulis ,kecakapan berhitung ,kemampuan berkomunikasi.
Kurikulum
dan pembelajaran yang dikembangkan di SD hendaknya ditekan kan pada pembentukan
hal-hal berikut:
1.Kemelekwacanan (literacy),mengacu pada pemahaman peserta
didik tentang berbagai fenomena /gagasan dilingkungan dalam rangka menyesuaikan
perilaku dala kehidupan.
2.kemampuan
berkomunikasi :kemampuan peserta didik dalam memahami fenomena dilingkungan dan
mengemasny dalam bahasa Indonesia yang baik.
3.Kemampuan
memecahkan masalah(problem solving)yang mengacu pada kemampuan peserta didik
dalam merasakan ada masalah ,mengidentifikasi masalah,mencari informasi untuk
memecahkan masalah,mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah dan memilih alternatif
yang layak
4.kemampuan
bernalar (reasoning) yang mengacu pada kemampuan peseta didik dalam menggunakan logika dan bukti (evidence)
secara sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan.
1.Mata pelajaran PKn
Peran utama
Pkn adalah memperkuat dasar-dasar kewarganegaraan Indonesiadalam konteks NKRI
sekaligus menyiapkan warga negara menjadi warga negara global yang siap
bersaing dan bekerja sama tapi tetap
berpijak pada ke Indonesia(Wahab).
Pembelajaran Pkn di SD hendaknya mengembangkan
kemampuan peserta didik dlam :
1.memahami
dan menyadari hak dan kewajibnya warga negara dalam kehidupan demokrasi
konstitusional
2.melibatkan
diri dalam komunikasi sosial kultural sesuai dengan hak & kewajiban
3.mengambil
prakarsa / turut serta dalam pemecahan masalah sosial kultural
4.berpikir
kritis dan bertanggung jawab tentang ide instrumental dan praktek demokrasi
5.berpartisipasi
aktif dan tanggun jawab dalam kehidupan demokrasi konstitusional.
2.Mata
pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa
indonesia merupakan alat untuk menguasai berbagai bidang ilmu.
Sebagai alat
komunikasi Bahasa Indonesia memilioki karakteristik sbb:
1.Bahasa
Indonesia adalah alat komunikasi yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
bernalar serta mempelajari/menguasai ilmu pengetahuan dan tekhnologi
2.Kedudukanya
sbg bahasa nasional berfungsi sbg alat perhubungan antar warga negara antar daerah dan antar budaya ,bahasa
indonesia diharapkan dapat menjembatani berbagai perbedaan yang muncul dalam masyarakat shg memperkokoh
persatuan
3.Bahasa
Indonesia bagi sebagian penduduk Indonesia bukan sbg bahasa ibu tetapi sbg
bahasa kedua
4.Belajar
bahasa adalah belajar berkomunikasi ,bahasa hendaknya dipelajari secara
langsung.Fokus pembelajaran bahasa diarahkan kepada penggunaan bahasa secara
aktif dan kreatif untuk berbagai keperluan.
5.Belajar
bahasa selalu terjadi dalam konteks.Tidak ada fakta yang mendukung gagasan
bahwa ketrampilan membaca ,menulis dan berpikir berkembang secara
terpisah-pisah atau lepas konteks.
3.Mata
pembelajaran matematika
Konsep
matematika adalah relasi2.Mempelajari matematika berarti belajar menemukan
/mengkonstuksikan relasi2 itu ,merumuskanya,menentukan hubungan antara konsep2
itu.menyusunya dalam suatu stuktur ,mengembangkanya dan menggunakan dalam
penyelesaian masalah baik dalam masalah matematika itu sendiri maupun masalah
dalam ilmu lain ,masalh dlam kehidupan sehari-hari.
4.Mata
pelajaran IPA
Pengetahuan tentang
gejala alam yang dapat didefinisikan sebagai vcara berfikir untuk memahami alam
semesta ,cara melakukan investigasi,dan ilmu pengetahuan yang dihasilkan dari
penyelidikan.Pembelajaran Ipa di SD hendaknya memberikan pengalaman langsung(hands
on experience)
5.Mata
pelajaran IPS
IPS memiliki
kelebihan lain dibanding mata pelajaran lain sebagai pendidikan disiplin ilmu yakni kajian yang bersifat terpadu,interdisipliner,multidimensional,bahkan
cross disipliner
Setiap pembelajaran
di sd ditekan kan pada pengembangan kemelekwacanan,kemampuan
berkomunikasi,pemecahan masalah,penalaran.
KTSP merupakan kurikulum yang
bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan.,Kurikulum
yang dikembangkan KTSP harus mengacu
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional
oleh BSNP,KTSP berorioentasi nasional dan bersifat operasional.
KTSP terdiri
atas:Tujuan pendidikan SD,Struktur dan muatan kurikulum,tingkat satuan
pendidikan,kalender pendidikan ,silabus.
1.Tujuan
pendidkan
Adalah melketakan
dasar kecerdasan pengetahuan,kepribadian,ahlak mulia serta ketrampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.Struktur
dan muatan kurikulum
Aspek2 yang
harus tercantum dalam struktur muatan kurikulum mencakup:mata pelajaran,muatan
lokal,pengembangan diri,pengaturan beban belajar,ketuntasan belajar,kenaikan
kelas (UU no 19/2005 pasal 72 ayat 1),kelulusan,pendidikan kecakapan
hidup,pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
3.kalender
pendidikan untuk kegiatan pembelajaran pesrta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran ,minggu efektif belajar ,waktu
pembelajaran ,efektif dan hari libur.
Kalender
pendidikan adalah pengaturan waktu
4.silabus
Adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
mencakup standar kompetensi,kompetensi dasar ,materi pokok
/pembelajaran,kegiatan pembelajaran,indikator penilaian,alokasi
waktu,sumber/bahan alat belajar.
Landasan fisolofis & teoritis yang melatarbelakangi KTSP:
1.kurikulum
harus dimulai dr lingkungan terdekat
2.kurikulum
harus melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.
3.proses pengembangan
kurikulum harus bersifat fleksibel.
Menurut UU No 20/2003 ,PP no 19/2005,serta
Permen no 22 23 24 tahun 2006.Proses pengembangan kurikulum mengikuti 2 langkah
besar:proses pengenbangan kurikulum oleh pemerintah pusat(yang menghasilkan
standar nasional pendidikan) dan pengembangan kurikulum yang dilakukan di
tingkat satuan pendidikan/sekolah(yang menghasilkan KTSP)
Berkenaan dengan KTSP,BSNP mengembangkan kurikulum hendaknya:
1.Berpusat
pada potensi pengembangan kebutuhan pesserta didik
2.beragam
dan terpadu
3.tanggap
terhadap ilmu pengetahuan
4.relevan
dengan kebutuhan kehidupan
4.menyeluruh
baik dalam dimensi kompetensi,maupun bidang kajian,mata pelajaran yang
direncanakan serta berkesinambungan antara semua jenjang pendidikan.
6.Belajar
sepanjang hayat
7.seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Langkah umum penyusunan kurikulum:penyispsn dsn penyusunan
draf,reviu,revisi,serta finslisasi,pemantapan dan penilaian.
Langkah dalam penyusunan KTSP:
1.mengidentifikasi
standar Kompetensi Kelulusansbg acuan dalam penyusunan KTSP
2.menganalisis
kondisi yang ada disatuan pendidikanmeliputi peserta didik,pendidik,tenaga
kependdikan sarana prasarana biaya,serta program2.
3.menganalisis
peluang dan tantangan yang ada dimasyarakat serta lingkungan sekitar.
Menurut BNSP pengembangan silabus hendaknya memperhatikan:
1.Ilmiah
artinya muatan dari masing2 komponen silabus harus dapat
dipertanggungjawabkanya secara keilmuan
2.relevan
:cakupan ,kedalaman ,tingkatan kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkatan perkenbangan peserta didik.
3.sistematis
:komponen2 dalamsilabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai
kompetensi
4.Konsisten
artinya setiap komponen dalam silabus memiliki hubungan yang konsisten
5.memadai:komponen
indikator dll cukup menunjang pencapaian
kompetensi dasar
6.Aktual dan
kontekstual
7,fleksibel:komponen2
dalam silabus dapat mengakomodasikan keragaman peserta didik
8.menyeluruh:silabus
yang disusun mencakup proses pembelajaran untuk semua ranah kompetensi.
Langkah 2 dalam menyusun silabus:
1.mengkaji
standar kompetensidan kompetensi dasar
2.Mengidentifikasi
materi pokok yang menunjang pencapaian kompetensi dasar
3.mengembangkan
proses belajar yang melibatkan proses mental dan fisik peserta didik.
4.merumuskan
indikator pencapaian kompetensin
berdasar karakterisyik peserta didik
5.penetuan
jenis penilaian
6.menentukan
alokasi waktu
7.menentukan
sumber bahan/alat belajar
MODUL 9
Dick,Carey &carey mengemukakan bahwa
bahan ajar berisi konten-tertulis ,melalui tives adalah manipulamedia atau
difalitasi guru yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran /kompetensi yang
diharapkan ,contoh buku teks,media taktil(atau manipulatives:bahan yang
digunakan guru /siswa dalam mempelajari konsep,seprti kubus prisma),handsout
(lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan kepada siswa.)
Hasil
penelitian NEA thd guru disekolah
menunjukan bahan ajar yang paling sering digunakan adalah buku
teks,handsout,manipulativ,dan buku kerja.Secara umum ,buku teks sbg bahan ajar
hendaknya mengandung komponen-komponen tujuan pembelajaran,uraian materi,dan
evaluasi.
Kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD :salah
konsep,tidak memadai cakupan materi yang disajikan ,penggunaan ilustrasi yang
kurang tepat,penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan
alat evaluasi,dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
Dengan diberlakukanya KTSP,guru
dapat mengembangkan sendiri bahan ajar untuk membantu siswa menguasai
kompetensi yang diharapkan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru
apabila akan mengembangkan bahan ajar menurut Dick,Carey
&Carey:
1.menelaah
strategi pembelajaran yang akan dilakukan untik mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
2,melakukan
survei sebagai literatur dan ahli bidang ilmu untuk mengetahui bahan ajar yang
sudah tersedia.
3.mempertimbangkan
apakah akan mengadopsi atau mengadaptasi bahan ajar yang tersedia.
4.Menentukan
apakah materi baru perlu dirancang
5.menelaah
hasil analisis tentang siswa dan masing2 proses pembelajaran,mempertimbangkan
peran guru dalam memfasilitasi pembelajaran,dan menentukan tingkat partisipasi
siswa.
6.menelaah
hasil analisis konteks belajar dan asumsi tentang sumberbelajar yang tersedia
untuk mengembangkan bahan ajar.
7.merancang
dan menulis materi bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran dalam bentuk
draft
8.menelaah
setiap pertemuan pembelajaran untuk melihat kejelasan dan alat penyajian ide
dari bahan ajar yang telah dikembangkan
9.membuat
lembaar kerja siswa,jika diperlukan
10.melakukan
evaluasi bahan ajar yang sudah dikembangkan
11.memperbaiki
bahan ajar sesuai dengan hasil evaluasi
Satuan bahan ajar hendaknya
memiliki kompoen-komponen tujuan pembelajaran,urutan materi dan
evaluasi.Lankah-langkah yang dilakukan guru dalam menulis bahan ajar:
1.Merumuskan
tujuan pembelajaran
2.menyajikan
materi pelajaran
3.mengembangkan
evaluasi.
Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahan ajar/pedoman bagi
guru dalam memilih bahan ajar:
1.Kriteria filisofis,berkenaan
dengan pencapaian tujuanpendidikan.Berdasarkan kriteria ini ,bahan ajar harus:
A.menjadi
alat dan sarana untuk perkembangan kompetensi siswa
b.membantu
siswa untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang ilmu,bahan
sekedar pengetahuan yang superficial saja.
2.Kriteria
psiko-pedagosis ,berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses
terjadinya belajar pada seseorang.Berdasarkan ini.bahan ajar yang dipilih
hendaknya:
a.memungkinkan
siswa memiliki wawasan dan pemahaman yang mendalam terhadap bidang ilmu
b.merefleksikan
keterkaitan dengan latar belakang dan karakteristik awal siswa serta kebutuhan
dan minat siswa
c.sesuai
dengan jenjang intelektual dan kematangan siswa
d.dapat
mengakomodasikan keterkaitan dengan beragan pengalaman awal siswa
e.mendukung
pencapaian ketrampilan belajar tingkat tinggi dan kreativitas siswa
f.memberikan
kesempatan siswa untuk mengembangkan sikap dan tata nilai
g.dapat
membekali siswa agar dapat belajar seumur hidup .
DICK Carey& Carey mengemukakan 4
kriteri dalam pemilihan bahan ajar:
1.Kriteria
yang berpusat pada tujuan(goal centered )
Kriteria ini
memusatkan pada isi pembelajaran:
a.kesesuaian antara isi bahan ajar
dengan tujuan pembelajarn serta standar kompetensi dan kompetensi dasar
b.kecukupan cakupan dan
kelengkapan materi yang disajikan
c.kebenaran konsep
d.ketelitian,kekinian,keobjektivan
2.Kriteria
yang berkenaan dengan siswa :
a.tingkat kosakata dan bahasa
siswa
b.tingkat perkembangan motivasi
dan minat siswa
c.latar belakang dan pengalaman
siswa
3.Kriteria
yang berpusat pada konteks:
a.keotentikan /keaslian materi
b.kelayakan bahan ajar dalam hal
kondisi bahan ajar dan biaya
4.Kriteria
yan berpusat pada proses belajar:
a.kebenaran urutan sajian materi
b.pemberian motivasi belajar
siswa
c.ketersediaan latihan prektek
dan kegiatan yang menuntut keaktifan siswa
d.ketersediaan balikan yang
memadai
e.ketersediaan asesmen yang
tepat
f.ketersediaan kegiatan tindak
lanjut untuk mrningkatakaningatan dan transfer
g.penggunaan ilustrasi yang
tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran
h.ketersediaan panduan bagi
siswa
khusus untuk memilih buku kerja siswa,Ornstein mengemukakan beberapa kriteri yang harus
diperhatikan guru:
1.Tujuan(objective)
2.keterbacaan(readibility)
3.kegunaan
(unility)
4.kognisi
5.cakupan
materi(conten coverage)
6.audio
visual
7.tori
belajar
8.karakteristik
fisik
MODUL 10
Pembaharuan
pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar:
1.Pembelajaran konstekstual
Pembelajaran
secara konstektual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan
dengan:1)fenomena kehidupan
masyarakat,bahasa,lingkungan hidup,harapan dan cita yang tumbuh,2)fenomena
dunia yang pengalaman dan pengetahuan murid,3)kelas sbg fenomena sosial
Kontekstualitas
yang dimaksud merupakan fenomena yang bersifat alamiah,tumbuh dan terus
berkembang beragam karena berkaitan dengan fenomena kehidupan sosial
masyarakat.,maka pembelajarn pada dasarnya merupakan aktivitas mengaktifkan
menyentuh ,mempertautkan menumbuhkan , membentuk pemahaman melalui refleksi
yang berlangsung secara dinamis.
Program pembelajaran konvensional lebih menekankan pada deskripsi tujuan
yang akan dicapai(jelas dan operasional),sedangkan program untuk pembelajaran kontekstual lebih menekan kan pada skenario
pembelajaranya
2.Pembelajaran aktif,kreatif,menyenangkan (PAKEM)
Model PAKEM
mengutamakan pendekatan konteksual dan apresiasi.Kontekstual lebih ditekankan
pada proses elaborasi,eksplorasi dan imitasi,sedangkan pendekatan apresiasi
dilaksanakan melalui tahapan mengenal,menikmati,menanggapi,dan
merekreasi.Pendekatan kontekstual dan apresiasi tsb dipandu oleh
prinsip”dekatkan anak pada lingkungan,dan jangan mengasingkanya”dari lingkungan
religius,etis,sosial,dan budaya.Oleh karena perspektif teoritis yang layak
dipertimbangkan adalah perspektif konstruktivisme kontekstual dengan tetap
mempertimbangkan fungs-fungsi budaya yang mencakup aspek-aspek
berikut:a.keluwesan berpikir kerjasam,b.toleransi.c) kemampuan untuk menimbang
berbagai alternatif,kreatif dan berfokus pada kualitas dan pencapaian yang
tertinggi
3.kooperatif dan kolaboratif
Suatu model
pembelajaran yang ,mengutamakan adanya kelompok2.Menurut Nur semua model
pembelajaran,termasuk kooperatif dan kolaboratif ditandai dengan adanya
struktur tugas,struktur tujuan,dan struktur penghargaan.Model ini didasarkan
dari teori konstruktivismr yang dikembangkan oleh Vygotsky(sosial dan emosional)yang
menyimpulkan bahwa siswa mengkonstruksi pengetahuandan menciptakan makna atas
dasar pemikiran dari hasil interaksi dalam suatu konteks sosial. Langkah untuk mempersiapkan pembelajaran
ini:
1.pembelajaran
berbasis masalah
2.Pemanfatan
lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
3.Pemberian
aktivitas kelompok
4.Pembuatan
aktivitas belajar
5.Penerapan
penilaian autentik
MODUL 11
Evaluasi program adalah
pendekatan formal yang digunakan untuk menilai kebijakan pekerjaan/program
tertentu.Sebagai suatu pendekatan formal yang sistematis,evaluasi program
sering disebut sebagai penelitian evaluasi,yaitu penelitian yang hasilnya
digunakan untuk mengambil keputusan misalnya untuk merancang
perbaikan,melanjutkan program/menghentikan program.
Kerugian yang terjadi bila evaluasi tidak pernah dilakukan:
1.guru dan
sekolah tidak pernah tahu kualitas program yang ditawarkan
2.budaya
untuk melakukan perbaikan secara sistematis tidak pernah terjadi karena tidak
pernah tersedia informasi
3.para guru
tidak tertantang untuk mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan
4.para siswa
belajar secara rutin karna tidak pernah ada upaya perbaikan sitematis yang
dilakukan.
Salah satu model populer adalah CIPP(Context,
Input,proces,Product).Context terkait dengan lingkungan tempat program
beroperasiseperti karakteristik masyarakat tempat berlangsungnya program
pemberantasan buta aksara(PBA).Jika model CIPP diterapkan pada evaluasi
pembelajaran ,maka yang menjadi sasaran penilaian adalah seluruh aspek program
pembelajaran,mulai dari lungkungan pembelajaran sbg context,kurikulum silabus
perencanaan pembelajaran buku fasilitas/alat peraga guru siswa sbg
input,pelaksanaan pembelajaran sbg proses,hasil belajar siswa sbg product.
Tujuan evaluasi program adalah
untuk mengetahui kualitas program pembelajaran termasuk untuk mengkaji kekuatan
dan kelemahanya.Secara khusus tujuan nya adalah:
1.Lingkungan
sekolah menunjang terjadinya [pembelajaran
2.rencana
yang dibuat guru dapat dilaksanakan
3.siswa
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
4.guru
menunjukan semangat dalam pembelajaran
5.penilaian
proses pembelajaran dilakukan secara sistematis
6.hasil
belajar siswa memenuhi harapan guru.
Komite sekolah mempunyai peran
dalam peningkatan mutu pelyanan pendidikan yang meliputi
perencanaan,pengawasan,evaluasi program pendidikan(UU no 20/2003 ttg sistem
pendidikan pasal 56).Evaluasi program yang dilakukan guru harus diawali dengan
keinginan untuk mengkaji ulang apa yang terjadi selama pembelajaran,
Dalam lampiran Permen tersebut juga dicantumkan kegiatan/langkah
penilaian yang dilakukan oleh pendidik,yaitu:
1.Pada awal
semester guru menginformasikan silabus mata pelajaran yang memuat rancangan dan
kriteria penilaian.
2.mengembangkan
indikator pencapaiankompeyensi dasar dan memilih teknik penilaian yang sesuai.
3.Mengembangkan
instrumen dan pedoman penilaian
4.melaksanakan
penilaian
5.mengolah
hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik
6.mengembalikan
hasil pekerjaan siswa yang sudah diberi balikan /komentar
7.memanfaatkan
hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran
8.melaporkan
hasil penilain kepada pimpinan satuan pendidikan pada setiap akhir semester dala
bentuk nilai prestasi belajar dan deskripsi singkat.
Langkah langkah untuk melakukan
evaluasi program pembelaran oleh guru dapat
dibuat sbb:
1.menilai/mereviu
rencana pembelajaran /RPP dengan menggunakan format telaah RPP.
2.menilai
pelaksanakan /proses pembelajaran melalui refleksi dan dialog dengan siswa.
3.menganilis
hasil belajar siswa.
4.menyimpulkan
kualitas (kualitas/kelemahan)pembelajaran berdasarkan hasil yang didapat
dari langkah 123
5.menindaklanjuti
temuan pada nomor 4 ketika merencanakan pembelajaran berikutnya.
Langkah langkah untuk
melakukan evaluasi program pembelaran
oleh sekolah dapat dibuat sbb:
1.Menetukan
KKM untuk setiap mata pelajaran.,kegiatan ini dilakukan melalui rapat dewan
pendidik(rapat guru)dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik,mata
pelajaran,kondisi satuan pendidikan
2.mengoordinasikan
ulangan tengah semester,ulangan akhir semester,ulangan kenaikan kelas
3.menentukan
kriteria kenaikan kelas
4.melaporkan
hasil penilaian mata pelajaran untuksemua kelompok mata pelajaran
5.Melaporkan
pencapain hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan
kabupaten
Evaluasi program yang dilakukan oleh
sekolah mengikuti langkah-langkah:
1.mengembangkan
desain evaluasi program
Meliputi latar belakang dilakukanya
penilaian program,masalah yang akan dijawab melalui penilaian program,tujuan
penilaian ,sasaran penilaian .teknik dan instrumen pengumpul data,serta
analisis data.
2.mengembangkan
instrumen
Dimulai dengan pembuatan kisi-kisi instrument
yang menjabarkan variabel penilaian menjadi indikator dan kemudian menetapkan
teknik dan instrumen yang sesuai untuk setiap variabel.
3.melaksanakan
penilaian atau mengumpulkan data
Dilakukan sesuai dengan desain desan
evaluasi dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan
4.menganalis
data
Data dianalisis dengan
mengorganisasikan data sesuai dengan jenisnya,hingga dapat ditafsirkan dan
dideskripsikan
5.menulis
laporan
Laporan hasil evaluasi memuat:
Abstrak(ringkasan
eksekutif)
A.Pendahuluan: 1.Latar belakang
2.Rumusan masalah
3.tujuan
B.Metodologi :1.Desain evaluasi program
:2.sasaran
penilaian
:3.teknik dan
instrumen pengumpul data
:4.analisis data
C.Hasil
evaluasi dan pembahasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar