Selasa, 02 Juni 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MODUL 2

Modul 2
Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
KB 1. Pertumbuhan Fisik atau Jasmani serta Perkembangan Intelektual dan emosional
A.    Pertumbuhan Jasmani Selama Pertengahan Masa Kanak-kanak
1.      Tingkat pertumbuhan
2.      Nutrisi dan pertumbuhan
       Untuk mendukung pertumbuhan ,anak2 memerlikan 2.400 kalori sehari,34 gr protein dan rata2 karbohidrat yang tinggi paling minimum harus tetap di pertahankan (E.R William & Cakiendo)
3.      Kesehatan dan kebugaran anak
B.     Beberapa Aspek Kesehatan dan Kebugaran Masa Kanak-kanak
1.      Obesity
Anak yang diadopsi ternyata mempunyai korelasi positif dengan orang tua aslinya, namun tidak ada korelasi sama sekali dengan orang tua yang mengadopsinya (A.J. Stunkard, Foch & Hrubec, 1986).
2.      Kondisi medis pada masa kanak-kanak
3.      Penglihatan
4.      Kesehatan gigi
5.      Kebugaran anak
C.    Perkembangan Intelektual dan Emosional
1.      Perkembangan intelektual
a.       Perkembangan kognitif: tahap operasi konkret Piaget
Kadang-kadang anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret, yaitu pada waktu anak dapat berpikir secara logis mengenai segala sesuatu.
b.      Berpikir operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional: mereka dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk mulai berpikir dalam aktivitasnya.Pada masa ini anak berkurang sifat egoisnya
c.       Konservasi
Adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat mengembangkan berbagai operasi pada tahap kongkret. Atau kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau dikurangi.
2.      Perkembangan emosional
     a.Gangguan emosional pada anak:takut suasana gelap,takut berhadapan dengan dokter
  b.Beberapa tipe masalah emosional.Kebrutalan atau kebringasan anak nampak pd perilakunya,misal;berkelahi berbohong mencuri merusak hakmilik dan bentuk lain yang berbeda .
     c.Gangguan kecemasan
     d.Takut sekolah
     e.Kematangan sekolah
     f.Depresi pada masa anak2
     g.Perawatan problema emosional
     h.Stres
KB 2. Perkembangan Bahasa, Sosial, Moral, dan Sikap
A.    Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan pertama sampai anak mampu bertutur kata.Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, periode linguistik (0-1 tahun) dan linguistik (1-5 tahun). Mulai periode linguistik inilah anak mengucapkan kata-kata yang pertama.
Periode linguistik terbagi dalam tiga fase besar:
1.      Fase satu kata atau holofrase
Anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks.
Misal kata duduk, bagi anak dapat berarti mau duduk, kursi tempat duduk dll
2.      Fase lebih dari satu kata
Muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Anak sudah dapat membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata
3.      Fase ketiga adalah fase diferensiasi
Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat. Dalam berbicara anak bukan saja menambah kosakatanya yang mengagumkan akan tetapi anak mulai mampu mengucapkan kata demi kata sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis bahasa:
a.       Bahasa tubuh
b.      Bicara
Bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi untuk mencapai tujuanya, misalnya:
1)      sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan
2)      sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain
3)      sebagai alat untuk membina hubungan sosial
4)      sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri
5)      untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan oranglain
6)      untuk mempengaruhi perilaku orang lain
c.       Potensi anak berbicara didukung oleh beberapa hal
1)     kematangan alat berbicara
2)      kesiapan berbicara
 Kesiapan dimulai sejak anak berusia 12-18 bulan,yang disebut teachable moment dari     perkembangan bicara
3)      adanya model yang baik untuk dicontoh
4)      kesempatan berlatih
5)      motivasi untuk belajar dan berlatih
6)      bimbingan
 d.Gangguan dalam perkembangan berbicara 
     1.anak cengeng
     2.anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain
 
B.     Perkembangan Sosial, Moral, dan Sikap
1.      Perkembangan sosial
Ganjaran atau hukuman yang diberikan orang tua terhadap anaknya dapat diuraikan sebagai berikut:
a.       Ganjaran/hadiah
Fungsi hadiah:
1)      memiliki nilai pendidikan
2)      memberikan motivasi kepada anak
3)      memperkuat perilaku,ini berarti menumbuhkan keyakinan ,kepercayaan diri dan pemahaman bahwa sesuatu dilakukan tersebut betul serta diakuui kebenaranya oleh lingkungan setempat.
b.      Hukuman 
1)      Fungsi hukuman
       a)      Fungsi resktriktif
Dengan diberikannya suatu hukuman kepada anak, ini berarti bahwa pengulangan perilaku yang tidak diharapkan dalam masyarakat tidak akan terjadi lagi.
       b)      Hukuman sebagai fungsi pendidikan
Menjelaskan kepada anak tentang pemahaman adanya peraturan yang berkaitan dengan perbuatan salah atau benar
       c)      Hukuman sebagai penguat motivasi
2)      Syarat-syarat hukuman
    a)      sebaiknya hukuman sgra diberikan kpd anak yang membuat kesalahan & patut mdpt hukuman
    b)      diberikannya secara konsisten
    c)      hukuman yang diberikan harus bersifat konstruktif
    d)     hukuman yang diberikan bersifat impersonal
    e)      dalam memberikan hukuman harus disertai alasan
    f)   hukuman dpt digunakan sbgalat mengembangkan hati nurani anak
    g)   hukuman diberikan pada waktu & tempat yang tepat 

2.      Perkembangan moral dan sikap
Proses pembentukan perilaku moral dan sikap anak:
a.       Imitasi (imitation)
Pada umumnya anak mulai mengadakan imitasi sejak usia 3 tahun
b.      Internalisasi
Adalah suatu proses yang merasuk pada diri seseorang (anak) karena pengaruh sosial yang paling mendalam dan paling langgeng dalam kehidupan orang tersebut.
c.       Introvert dan Ekstrovert
Introvert adalah kecenderungan seseorang untuk menarik diri dari lingkungan sosialnya, minat, sikap. Ekstrovert adalah kecenderungan seseorang untuk mengarahkan perhatian keluar dirinya, sehingga segala minat, sikap dan keputusan yang diambil lebih banyak ditentukan oleh orang lain
d.      Kemandirian
e.       Ketergantungan
f.       Bakat (aptitude)

Terdapat 2 jenis bakat yang dimiliki dan dapat dikembangkan,yaitu:
1.Bakat yang bertalian dengan kemahiran atau kemampuan mengenai suatu bidang pekerjaan khusus ,contoh:bakat dagang ,menulis/menyusun karangan,bakat semacam ini disebut vocational aptidude
2.Bakat yang diperlukan untuk berhasil dalam tipe pendidikan tertentu atau pendidikan khusus,contoh;bakat melihat ruang (dimensi yang diperlukan oleh seorang arsitek, bakat semacam ini disebut shcolastic aptitude

Faktor utama yang dapat mempengarui tampilnya bakat anak:
1)      faktor motivasi, berkaitan dengan daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu.
2)      faktor nilai atau value, berkaitan dengan bagaimana seseorang memberi arti terhadap hasil pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya
3)      konsep diri
anak yang memiliki konsep diri yang positif selalu berusaha berinteraksi secara timbal-balik dengan sukses yang merupakan aktualisasi bakatnya.
KB 3. Perbedaan Individu Anak Usia Sekolah Dasar
A.    Perbedaan Pada Perkembangan Fisik
Perkembangan motorik pada anak laki-laki dan perempuan usia SD
Usia
Perilaku yang terpilih
1
Dalam gerakan anak perempuan lebih superior dan teliti, sedangkan pada anak laki-laki lebih superior dalam kekuatan, dan beberapa tindakannya kurang kompleks.
2
Keseimbangan dengan berdiri satu kaki tanpa memperhatikan kemungkinannya. Anak-anak dapat berjalan melangkah lebar dengan seimbang
3
Memiliki kekuatan menggenggam secara ajeg dengan tekanan 6 kg
4
Anak perempuan dapat melompat setinggi  21 cm, sedangkan anak lelaki dapat sampai 10 inci
5
Anak laki-laki dapat melompat setinggi 150 cm, sedangkan anak perempuan melompat setinggi 135 cm
B.     Perbedaan Pada Perkembangan Moral
1.      Piaget dan tahapan moral
Tahap pertama, hambatan moralitas juga disebut (heteronomous morality), bercirikan kekakuan, penyesuaian yang sederhana.(egosentrik)
Tahap kedua, moralitas kerja sama juga disebut (autonomous morality), bercirikan moral yang fleksibel/kurang bersifat egosentrik (kenyal).
Dua tahap perkembangan moral menurut Piaget
Aspek Moralitas
Hambatan Moralitas
Kerja sama Moralitas
Pandangan
Seorang anak memandang suatu tindakan baik atau buruk dan berpendapat bahwa tiap orang melihatnya dengan cara yang sama
Anak-anak dapat menggantikan orang lain. Mereka tidak absolut dalam penyesuaian, tetapi melihatnya dari beberapa sudut pandang
Kesungguhan
Anak menyesuaikan tindakan dengan penuh tanggung jawab, bukan karena ada motif di belakangnya
Beberapa tindakan penyesuaian anak berdasarkan kesungguhan bukan karena konsekuensi
Peraturan
Anak-anak tunduk pada peraturan sebab sakral dan tidak dapat diubah
Anak-anak mengenal bahwa peraturan dibuat oleh manusia dan dapat diubah oleh manusia
Hukuman
Anak sangat takut pada hukuman
Anak lebih bersifat lunak terhadap hukuman yang dikompensasikan dengan pengorbanan dan pertolongan
  
Perbedaan Perkmbangan Moral pada anak

Tahapan
Perkiraan usia
perkembangan
0
4-6 th
Anak berpendapat bahwa satu-satu nya kemungkinan
1
6-8 th
Anak sadar bahwa orang lain mengintegrasikan sesuatu situasi dgn cara yg berbeda dng interprestasi mrk sendiri
2
8-10 th
Anak mempunyai kepedulian yg bertolak belakang menyadari bahwa orang lain mempunyai pandangan yang berbeda
3
10-12 th
Anak dapat membayangkan bahwa perspektif orang ketiga perlu diperhatikan
4
Remaja
Orang2 sadar bahwa komunikasi dan [engambilan peranan tidak selalu dapat menyelesaikan mslh untuk mengatsi nilai2 lawanya




2.      Koherlberg dan alasan moral
Koherlberg melukiskan tiga tingkatan alasan moral:
Tingkat 1,     Pra-conventional morality (anak usia 4-10 tahun) anak masih dibawah pengawasan orang tua dan lain-lain, tunduk pada peraturan untuk mendapatkan hadiah atau menghindari hukuman.
Tingkat 2,     Conventional morality (anak usia 10-13 tahun) anak telah menginternalisasikan figur kekuasaan standar. Mereka patuh terhadap peraturan untuk menyenangkan orang lain.atau mempertahankan perintah
Tingkat 3,     Post-conventional morality (anak usia 13 tahun atau lebih) moralitas sepenuhnya internal. Dewasa ini orang-orang telah mengenal beberapa konflik standar moral dan memilih di antara standar tersebut.
C.    Perbedaan Kemampuan
Tahap-tahap persahabatan
Tahapan
Usia
Karakteristik
0.     Persahabatan sementara
3-7
Anak-anak bersifat egosentris, mereka berpikir hanya mengenai sesuatu yang mereka inginkan dari hubungan
1.         Bantuan satu arah
4-9
Anak-anak membatasi teman sebagai seseorang yang mau mengerjakan sesuatu sebagaimana dilakukan temannya
2.         Dua cara, bekerja sama
6-12
Persahabatan melibatkan masalah menerima dan memberi namun masih ada unsur membedakan kepentingan diri daripada kepentingan orang lain
3.         Keintiman
9-15
Anak-anak memandang persahabatan seperti sesuatu yang berlangsung lama, sistematik
4.        Kebebasan secara otomatis
12-dst
Anak-anak saling menghargai kebutuhan temannya untuk keduanya saling bergantung atau memiliki otonomi

KB 4. Jenis-jenis Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
A.    Jasmaniah
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak usia SD memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
Hurlock (1978) mengemukakan bahwa disiplin berguna bagi anak untuk:
1.      Memberikan rasa aman kepada anak, dengan memberitahukan kepada mereka secara tegas apa yang boleh dilakukan dan tidak dilakukan.
2.      Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang akan mendatangkan pujian yang ditafsirkan sebagai tanda penerimaan dirinya.
3.      Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disiplin tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
4.      Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi dalam dirinya,shgga dapat mengambil keputusan secara bertanggung jawab dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.
B.     Kasih Sayang
C.    Memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah di SD, anak-anak sudah mulai meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok bermainnya/setia, dan juga menggantungkan dirinya kepada kelompok tersebut.
D.    Aktualisasi Diri
Anak usia kelas tinggi di SD mulai ingin merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannya yang biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin jadi juara tinju, pembalap dan sebagainya.Salah satu kebutuhan yang terkait  dengan kebutuhan  aktuali sasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement
De Cecco dan Grawford (1974) mengajukan 4 peranan guru memberikan dan meningkatkan motivasi siswa:
1.      Membangkitkan semangat siswa
2.      Memberikan harapan yang realistis
3.      Memberikan insentif,berupa penghargaan pujian hadiah atau kata-kata yang manis
4.      Memberi pengarahan

1 komentar: